Cara Membangun Brand Fashion yang Sukses dengan Memanfaatkan Teknologi Digital
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perkembangan dunia digital tak serta merta memberikan kemudahan membangun sebuah brand di era digital saat ini, khususnya dalam dunia fashion . Tentu banyak hal yang harus benar-benar dipertimbangkan dengan matang agar bisnis tersebut bisa terus berjalan bukan malahan berakhir dengan kegagalan.
Utamanya dalam dunia fashion ada beberapa hal-hal penting yang harus diperhatikan. Dengan memiliki toko serta buku katalog produk saja tidak cukup di era digital saat ini. Tentunya diperlukan strategi untuk dapat mempromosikan brand agar produk yang dijual bisa diminati oleh pasar. Selain itu, diperlukan juga kepercayaan diri serta konsep yang jelas agar brand yang dibangun memiliki identitas yang kuat dan siap bersaing.
Terlebih lagi dengan adanya pandemic dalam 2 tahun terakhir sampai hari ini bisa dilihat label mode apa saja yang masih bertahan dan munculnya label-label baru di industri ritel yang mayoritas tumbuh dan berkembang karena peran digital transformasi mulai dari online store, market place hingga ecommerce.
Founder & CEO The Bespoke Fashion Consultant, Melinda Babyanna mengatakan dibutuhkan konsep yang matang dan jelas agar produknya dapat meningkat. Pentingnya kesiapan diri serta keyakinan serta memanfaatkan berbagai kecanggihan teknologi untuk bisa perlahan meninggalkan konsep marketing by text book dengan harapan bisa membangun brand miliknya tersebut. Menurut,para owner harus bisa adaptif dengan beberapa perkembangan yang ada serta memanfaatkan teknologi digital untuk bisa berkembang.
“Saat ini ritel fashion bisa terus bertahan bukan karena konsep marketing yang by text book tapi harus adaptif terhadap perubahan yang begitu cepat, contohnya pemanfaatan koncep O2O commerce atau online to offline commerce, bisa diterapkan, atau jika sudah punya toko offline bisa menerapkan strategi bisnis dengan menghadirkan pengalaman berbelanja secara phygital yaitu menggabungkan cara belanja fisik dan digital, contohnya adanya instore experience seperti virtual fitting room,” jelas Melinda Babyanna, Founder & CEO The Bespoke Fashion Consultant dalam acara TBF Fashion Talk di Atrium Senayan City, Senayan, Minggu (16/10/2022).
Dengan canggihnya teknologi saat ini, menurut Melinda banyak hal yang dapat dieksplor. Para owner dapat menyediakan fitur berbelanja secara virtual atau katalog berbentuk 3D. Hal-hal tersebut akan memberikan pengalaman kepada pelanggan yang berbeda sehingga brand yang dimilikinya memiliki sisi unik dan sistem pelayanan luar biasa.
Hal ini juga dialami Brand Owner Faboo, Caren Delano. Fashion director satu ini mengaku sempat ragu dalam membangun brand miliknya. Namun, Caren Delano menuturkan, pertemuannya dengan Melinda Babyanna tersebut yang membuatnya yakin. “Aku sempat gagal sampai takut mau buat brand karena takut gagal lagi. Sampe akhirnya dikenalin sama TBF, terus kenal sama Baby akhirnya diyakinkan buat brand meskipun awalnya masih takut-takut,” ujar Caren Delano.
Setelah diyakinkan karena telah memiliki konsep yang matang serta pasar yang cukup dikenal banyak orang. Caren Delano akhirnya yakin untuk membangun brand miliknya itu. Dari pengalamannya itu, Caren Delano menegaskan jika ingin menjadi seorang brand owner harus memiliki keyakinan.
Menurutnya, dengan yakin dan mengetahui apa yang ingin dilakukan pasti bisa membuat brand yang akan dibuat berkembang. “Kalau mau jadi brand owner harus hands on, jadi tahu apa yang mau dilakukan sama ke depannya gimana. Jadi brand bisa berkembang,” pungkas Caren Delano.
Utamanya dalam dunia fashion ada beberapa hal-hal penting yang harus diperhatikan. Dengan memiliki toko serta buku katalog produk saja tidak cukup di era digital saat ini. Tentunya diperlukan strategi untuk dapat mempromosikan brand agar produk yang dijual bisa diminati oleh pasar. Selain itu, diperlukan juga kepercayaan diri serta konsep yang jelas agar brand yang dibangun memiliki identitas yang kuat dan siap bersaing.
Terlebih lagi dengan adanya pandemic dalam 2 tahun terakhir sampai hari ini bisa dilihat label mode apa saja yang masih bertahan dan munculnya label-label baru di industri ritel yang mayoritas tumbuh dan berkembang karena peran digital transformasi mulai dari online store, market place hingga ecommerce.
Founder & CEO The Bespoke Fashion Consultant, Melinda Babyanna mengatakan dibutuhkan konsep yang matang dan jelas agar produknya dapat meningkat. Pentingnya kesiapan diri serta keyakinan serta memanfaatkan berbagai kecanggihan teknologi untuk bisa perlahan meninggalkan konsep marketing by text book dengan harapan bisa membangun brand miliknya tersebut. Menurut,para owner harus bisa adaptif dengan beberapa perkembangan yang ada serta memanfaatkan teknologi digital untuk bisa berkembang.
“Saat ini ritel fashion bisa terus bertahan bukan karena konsep marketing yang by text book tapi harus adaptif terhadap perubahan yang begitu cepat, contohnya pemanfaatan koncep O2O commerce atau online to offline commerce, bisa diterapkan, atau jika sudah punya toko offline bisa menerapkan strategi bisnis dengan menghadirkan pengalaman berbelanja secara phygital yaitu menggabungkan cara belanja fisik dan digital, contohnya adanya instore experience seperti virtual fitting room,” jelas Melinda Babyanna, Founder & CEO The Bespoke Fashion Consultant dalam acara TBF Fashion Talk di Atrium Senayan City, Senayan, Minggu (16/10/2022).
Dengan canggihnya teknologi saat ini, menurut Melinda banyak hal yang dapat dieksplor. Para owner dapat menyediakan fitur berbelanja secara virtual atau katalog berbentuk 3D. Hal-hal tersebut akan memberikan pengalaman kepada pelanggan yang berbeda sehingga brand yang dimilikinya memiliki sisi unik dan sistem pelayanan luar biasa.
Hal ini juga dialami Brand Owner Faboo, Caren Delano. Fashion director satu ini mengaku sempat ragu dalam membangun brand miliknya. Namun, Caren Delano menuturkan, pertemuannya dengan Melinda Babyanna tersebut yang membuatnya yakin. “Aku sempat gagal sampai takut mau buat brand karena takut gagal lagi. Sampe akhirnya dikenalin sama TBF, terus kenal sama Baby akhirnya diyakinkan buat brand meskipun awalnya masih takut-takut,” ujar Caren Delano.
Setelah diyakinkan karena telah memiliki konsep yang matang serta pasar yang cukup dikenal banyak orang. Caren Delano akhirnya yakin untuk membangun brand miliknya itu. Dari pengalamannya itu, Caren Delano menegaskan jika ingin menjadi seorang brand owner harus memiliki keyakinan.
Menurutnya, dengan yakin dan mengetahui apa yang ingin dilakukan pasti bisa membuat brand yang akan dibuat berkembang. “Kalau mau jadi brand owner harus hands on, jadi tahu apa yang mau dilakukan sama ke depannya gimana. Jadi brand bisa berkembang,” pungkas Caren Delano.
(hri)